Dalam satu ruangan yang membut raga terduduk,
terpojok dalam rasa tanpa wujud.
Tangan menutup indera hingga hampir tidak terlihat,
apa yang terjadi? aku masih melamun tanpa sajak.
Di mana satu terang yang kucari?
Tetesan demi tetesan pun mengalir tanpa nada.
Aku, di sini... Sendiri...
Ini debar yang tak terwujud sebuah luka...
Ingin beranjak dalam gubuk yang terpenjara sebuah rasa..
Ini apa? Aku bergetar, selalu tanpa celah.
Detik yang lepas dari kawalan dua kakiku.
Mata yang hampir buta pun tak mampu bernada.
Ini satu rasa, yang membuatku megah, namun aku diam tanpa nada.