• Hati Yang Terbelah

    uudzone Masihkah mampu aku berdiri, dalam guratan hati yang menjadi dua. Aku menjamu mimpi yang terbelah, dalam manggut noda yang mencerah. Hitam dan putih.... Harusnya hanya itu... Tak harus punya banyak cerita yang mendulang bahagia... Aku dan kamu, Satu... Saat itu... Dalam...
  • Kamu

    Kamu, yang menjadi titk terang dalam tiap pagiku, menyapa lembut dengan tulisan walau tak nyata utuhnya. Saat sinar itu mulai masuk dan membongkar ingatan, aku masih duduk di sini, entah menanti atau menepi. Menatap cahaya yang masuk dalam deretan desah suara, masih terbelenggu dalam luapan mata...
  • Pengaduh Mimpi

    Ini sebuah ketukan atau kutukan? aku terbangun dalam jaring waktu yang dulu. Indah memang, namun ini hanya gurauan, untuk apa? Aku bukan sang pengaduh mimpi.... Aku hanya pembawa mimpi dalam kepala, berpayung tidur yang meninabobokan selingan waktu. Titipkan hujan yang indah dalam setiap...
  • Fajar Hari Ini

    Luka dan bahagia... kalimat pertama yang terlantun dalam nada. Di fajar awal aku membuka akal, di lautan angan dan kenangan yang meluap. Saat ini, lebih dari satu rindu yang terasa, bahkan jika itu rindu, aku memuja dalam pagi. Ini pagi yang tak pernah menua, apalagi padam dalam bara. Tertaut asa...
  • Saat Rindu Menyapa

    Dimanakah harus kuakhiri kisah ini? masihkah ini menjadi rindu yang tak terbatas? Hey, aku bertanya kearahmu.... Rindu... Kemanakah aku harus bermuara? Jika masih harus bermuara di kamu, sampai kapankah rindu ini aku jaga?
  • Ruang Tanpa Kata

    Di ruang tanpa kata, itu tertuju pada tulisanmu. Aku memejam dan menggores pena, walau tak satu katapun menggurat makna. Bagai sajak yang diucapkan hati dan hati.. Tetap sunyi, tanpa kata... Untuk sesaat, atau seterusnya.. Aku hanya mengecap sejenak, aku dan kamu.. Seperti ruang tanpa...

Sabtu, 19 Januari 2013

Tak Besar Tak Kecil

0

Ini dini dalam luapan unggah yang terbangun,
aku tersenyum lebar saat semua tercatat sama.
Di sini terduduk satu harap,
tak berarti besar tak juga kecil.

Angin yang kunjung berselimut diam,
aku hanya duduk dan tak juga meredam.
Di sini aku berjuang dalam satu langkah,
tak berarti besar tak juga kecil.

Mari bertanya pada rindu yang menua,
benarkah aku tak lagi bernyali dalam asa?
Ini perjuangan bukan pelarian,
tak berarti besar tak juga kecil.

Statistik Blog

free counters