Skinpress Rss

  • Hati Yang Terbelah

    uudzone Masihkah mampu aku berdiri, dalam guratan hati yang menjadi dua. Aku menjamu mimpi yang terbelah, dalam manggut noda yang mencerah. Hitam dan putih.... Harusnya hanya itu... Tak harus punya banyak cerita yang mendulang bahagia... Aku dan kamu, Satu... Saat itu... Dalam...
  • Guratan Dalam Kenangan

    Di sini tersebar makna dari rinduku yang dulu, masih teraba saat hirupan udara terasa nyata. Akankah waktu mengindahkan masa ini? Aku tak ingin larut dalam waktu yang membuang semua mimpi. Taukah kamu, ini sakit... perih... Tanpa mampu aku berucap.. Kenangan itu.. Saat aku dan kamu masih...
  • Jenuh

    Tanpa sapa tanpa tatap. Aku harap ini bukan kecewa kedua. Bisakah tanpa selimut pilu? Aku ingin tanya nyata. Hingga selembar sajak itu nada seru, ingin menyambut sungai yang menua. Oh, ini bukan tangisan atau kicauan. Ini aungan sang harimau tua, tanpa cakar dan suara. Bisakah kau...
  • Trims

    Terimakasih untuk sajak rindu yang tercipta karenamu.. ini sakit, namun bahagia... Aku tersenyum kagum untuk rindu yang datang diluar logika, karenamu, bukan yang lain, masih kamu...
  • Rindu Untuk Kata Baku

    Untuk sebuah kata yang aku sebut rindu, ingin kubakukan untuk satu nama.... Kamu, pemegang tanda baca yang sulit aku ungkap dalam setiap sajak Kamu, tanda mata yang sulit aku menolak untuk terus menerima... Dan kamu.... tanda dalam nada hati, yang menyerukan habis, dimana rindu ini bermuara..
  • Ini Liburku

    Aku menyeringai diiringi dengan nyanyian pepohonan. Menghitung sejuk, cerahnya hari ini. Dudukdalam hembusan damai dan indahnya awan putih. Ini hariku, yang harus bercerita tentang aku. Aku ingin imajinasiku membawaku ke tempat terbaik, sekali lagi, karena ini hariku... ini liburanku.

Sabtu, 19 Januari 2013

Tak Besar Tak Kecil

0

Ini dini dalam luapan unggah yang terbangun,
aku tersenyum lebar saat semua tercatat sama.
Di sini terduduk satu harap,
tak berarti besar tak juga kecil.

Angin yang kunjung berselimut diam,
aku hanya duduk dan tak juga meredam.
Di sini aku berjuang dalam satu langkah,
tak berarti besar tak juga kecil.

Mari bertanya pada rindu yang menua,
benarkah aku tak lagi bernyali dalam asa?
Ini perjuangan bukan pelarian,
tak berarti besar tak juga kecil.

Jumat, 30 November 2012

Pagi dan Rindu

2

Terungkap kenangan lama tak terucap,
ini tulisan lama namun tak berbalas.
Bisakah mimpi itu tak hanya mimpi?

Berapa senyum yang tersebar dalam pagi ini?
Adakah maknanya tentang aku?
Atau hanya ilusi yang tak kunjung manjamu?

Pagi.....
Untuk kesekian kalinya, izinkan aku bertanya.
Masihkah ada rindunya untukku?

Minggu, 29 Juli 2012

Fajar Hari Ini

3

Luka dan bahagia...
kalimat pertama yang terlantun dalam nada.
Di fajar awal aku membuka akal,
di lautan angan dan kenangan yang meluap.

Saat ini, lebih dari satu rindu yang terasa,
bahkan jika itu rindu, aku memuja dalam pagi.

Ini pagi yang tak pernah menua,
apalagi padam dalam bara.
Tertaut asa dalam ketikan lagu tentang aku, kamu dan mungkin dia.
Berapa pagi yang terlewat dalam anggunnya sajakmu?

Terucap maaf untuk nada dan lautan rindu pagi ini.
Aku menunggu jujur matamu dalam ungkap semu.
Bisakah aku ulang dalam hitungan maju?

Di sini, dalam detak penuh bahagia,
hapuskan rindu yang menusuk fajar.
Aku.... di sini.... Masih

Sabtu, 14 Juli 2012

Pelangi dan Luka

2

Terhembus butiran rasa,
tak mampu bangkit dalam luka.
Aku selalu berdoa di langit yang membiru.

Bisikkan aku arti, untuk kamu agar kembali.
Di sini, sepi, walau tak sendiri.
Bisakah kamu hadir dalam makna? Bukan hanya satu sapa?

Berapa jauh kaki melangkah untuk hentikan luka.
Di mana halaman tentang bahagia??
Mungkinkah semua telah terbuang?
Atau malah pergi dan terus menghilang?

Terhimpit dalam nada yang menua,
aku harus apa?
Berpura-pura bahagia?

Ini bukan cerita luka...
Hanya goresan pena yang ingin membuang luka.


Kamis, 12 Juli 2012

Angan di Titik Nol

0

Entahlah, rindu itu kembali menyapa,
tanpa nada dan tanpa luka.
Hanya sepi ditemani angan tentang malam.

Bisukah sepi kali ini?

Masihkah warnamu merangkai bagai pelangi?
Jika iya, aku menunggu... Kapanpun itu.

Taukah kamu, jika berlaripun meninggalkan jejak,
dengan kamu sebagai tapak.
Aku berhenti dalam lamunan untuk menua,
tanpa harap akan menggenggam malam.

Di mana hati yang akan membeku?
Bisakah kita ubah menjadi satu?
Atau hanya bias yang kan berbau?

Aku berhenti sejenak, dalam rindu tanpa nada.
Dalam angan penuh luka...
Dan kamu sebagai tersangka..

Statistik Blog

free counters