Rabu, 29 Februari 2012

Kamu

3

Kamu, yang menjadi titk terang dalam tiap pagiku,
menyapa lembut dengan tulisan walau tak nyata utuhnya.

Saat sinar itu mulai masuk dan membongkar ingatan,
aku masih duduk di sini, entah menanti atau menepi.

Menatap cahaya yang masuk dalam deretan desah suara,
masih terbelenggu dalam luapan mata sayu.

Masihkah ada, saat yang kini terlihat aku kenang?

3 komentar:

Posting Komentar


Statistik Blog

free counters